Text

Sang Perintis: Dari Bumi Rumpin Menggapai Teknologi Penerbangan dan Antariksa

---

Sejarah panjang LAPAN sejak 1963 diisi dengan upaya membangun kemandirian teknologi penerbangan dan antariksa. Dengan segala keterbatasan yang ada, terutama dari segi SDM, fasilitas, dan anggaran, LAPAN telah berupaya memberikan hasil yang terbaik. Pengembangan teknologi roket dan rancang bagun pesawat terbang adalah upaya pertama yang dilakukan LAPAN. Roket eksperimen RX-150 dan rancang bangun pesawat XT-400 adalah karya murni para peneliti dan perekayasa LAPAN yang terdokumentasi dalam arsip LAPAN. Dinamika kebijakan nasional pada era 1980-an dan 1990an turut mewarnai maju-mundurnya pengembangan roket dan rancang bangun pesawat terbang. Ada masanya pengembangan roket “dilemahkan” karena alasan tertentu. Pengembangan rancang bangun pesawat pun dialihkan dari LAPAN ke IPTN (Industri Pesawat Terbang Nurtanio, yang kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara dan akhitnya menjadi PTDI – PT Dirgantara Indonesia). Sebagai gantinya, LAPAN diberi tugas untuk pengembangan teknologi spin-of kedirgantaraan, yaitu pengembangan sistem konversi energi angin. Alhamdulillah, pasca reformasi 1998 kebijakan pemerintah kembali mendukung pengembangan teknologi penerbangan dan antariksa. Pengembangan roket di LAPAN kembali diaktikan, lahirlah Pusat Teknologi Roket. Rancang bangun satelit pun dilakukan pada awal tahun 2000-an dengan menciptakan INASAT-1 oleh Pusat Teknologi Elektronika Dirgantara yang kemudian berubah menjadi Pusat Teknologi Satelit. Kemudian sekitar tahun 2010-an muncul semangat baru untuk menjadikan LAPAN sebagai pusat litbang rancang bangun pesawat terbang. Peraturan Pemerintah Nomor 28/2008 tentang Kebijakan Industri Nasional menugaskan LAPAN bersama PTDI mengembangkan produk kedirgantaraan. Hal ini diperkuat dengan Undang-undang Nomor 1/2009 tentang Penerbangan yang mengamanatkan wajibnya pemerintah melakukan pengembangan teknologi penerbangan, antara lain dalam rancang bangun pesawat udara. Peraturan perundang-undangan tersebut akhirnya mendorong lahirnya kembali kegiatan rancang bangun pesawat terbang di LAPAN dalam wadah Pusat Teknologi Penerbangan.

Buku ini, “Sang Perintis: Dari Bumi Rumpin menggapai Teknologi Penerbangan dan Antariksa”, yang mengungkap sejarah LAPAN Rumpin menjadi sangat penting untuk mengingatkan kembali bangsa Indonesia, khususnya keluarga besar LAPAN, bahwa kita pernah dan selalu berupaya untuk membangun kemandirian teknologi penerbangan dan antariksa. Saksi sejarah para senior LAPAN dan arsip yang tersimpan membuka tabir perjuangan panjang tersebut. Bukan untuk bernostalgia, tetapi untuk memberi pelajaran dan semangat untuk berbuat lebih baik dari perjuangan masa lalu. Dengan semangat itu, mari kita perjuangkan visi LAPAN “Menjadi pusat unggulan penerbangan dan antariksa untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri”.

---

Availability

No copy data

Detail Information

Series Title

-

Call Number

-

Publisher

: Penerbit Indonesia Book Project / PT. Hanika Mediaksara., 2015

Collation

-

Language

Indonesia

ISBN/ISSN

978-602-70353-6-2

Classification

NONE

Content Type

-

Media Type

-

Carrier Type

-

Edition

1

Subject(s)

-

Specific Detail Info

-

Statement of Responsibility

-

Other version/related

File Attachment

Comments

---

You must be logged in to post a comment